Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI)
didirikan pada tanggal 27 Januari 1990 di kawasan perindustrian Jamu Jago, Srondol, Semarang Selatan. Berdirinya MURI diresmikan oleh dua Menteri Koordinator Republik Indonesia, Menko Kesra Soepardjo Roestam dan Menko Polkam Soedomo. Tak hanya itu, peresmian MURI juga disaksikan oleh Ketua PMI, Ibnu Sutowo dan Gubernur Jawa Tengah, Ismail.
Jaya Suprana memprakarsai berdirinya Museum Rekor Indonesia, yang sekarang dikenal dengan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) di Semarang. MURI ia dirikan demi menegakkan pilar-pilar kebanggaan nasional bangsa Indonesia agar bangsa Indonesia mampu dan mau menghargai karsa dan karya bukan bangsa asing, namun bangsa Indonesia.
Kabupaten Purbalingga telah banyak menciptakan rekor MURI. Bermula pada era bupati Triyono Budi Sasongko dan sekarang dilanjutkan kembali oleh bupati Tasdi. Berikut Rekor MURI terbaru yang dipecahkan oleh Purbalingga :
1. Menanam Cabai Rawit Terbanyak
![]() |
Penanaman Cabai Rawit |
Pada 11 April 2017, acara yang berpusat di Alun-alun diikuti oleh tidak kurang dari 1.250 orang ibu rumah tangga. Mereka menanam 4 batang cabai rawit sehingga total yang ditanam sejumlah 5.000 batang. Selain di Alun-alun, di halaman 17 kecamatan se-Purbalingga juga dilaksanakan hal serupa secara serentak dengan melibatkan peserta 250 orang ibu rumah tangga sehingga yang ditanam 1.000 batang pohon per kecamatan. Total, ada 5.500 ibu - ibu menanam 22.000 batang pohon cabai rawit alias cengis di Purbalingga hari itu.
Oleh karena pesertanya semuanya perempuan dan sebagian besar ibu rumah tangga, acara tersebut diberi jargon "Macan Manis" alias Mama Cantik Menanam Cengis. Tak sia-sia, aksi para ‘macan’ itu diganjar dengan penghargaan dari Musium Rekor Indonesia (MURI) sebagai kegiatan menanam cabai rawit oleh ibu rumah tangga terbanyak.
2. Pembangunan Jamban Serentak
Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah kembali mengukir rekor. Pembangunan jamban serentak sebanyak 4.444 buah masuk Museum Rekor Indonesia (MURI).Penghargaan MURI diberikan dalam pencanangan gerakan masyarakat hidup sehat (Germas) di Museum Tempat Lahir (MTL) Jenderal Soedirman, Selasa (15/11/2016)
3. Membawa Tempat Air dari Bambu Terbanyak
![]() |
Para peserta membawa Lodong |
Kali ini, Pemkab Purbalingga menciptakan rekor MURI dalam rangkaian pembukaan Festival Gunung Slamet (FGS) yang digelar selama tiga hari, mulai 13 hingga 15 Oktober 2016.
Dalam agenda tersebut, MURI mencatat rekor terbanyak dan terunik dengan membawa lodong atau tempat air berbahan bambu sebanyak 777 buah. Deputi manajer MURI, Ariyani Siregar menjelaskan banyaknya lodong yang diarak tersebut telah memecahkan rekor MURI dan tercatat dalam rekor yang ke-7.638.
4. Tes Urine Terbanyak
Rekor MURI terakhir yang digagas Tasdi-Tiwi adalah melakukan tes urine untuk 4.058 orang. Pemecahan rekor ini disaksikan oleh Kepala Badan Narkotika Nasional, Budi Waseso pada 10/10/2016Rekor tersebut sebelumnya dipegang Pemerintah Kota Malang dengan 1.740 peserta tes urine. Namun berhasil dipecahkan oleh Purbalingga. "Setelah kami verifikasi peserta tes urin tercatat 4.058 peserta," kata Widayati.
5. Ibu Menyusui Terbanyak
Rekor MURI untuk ibu menyusui terbanyak sebelumnya dipegang oleh Kabupaten Banyumas. Rekor itu hanya bertahan selama tiga tahun.Namun, pada 11 Agustus 2016, Purbalingga sebagai kabupaten tetangga Banyumas berhasil memecahkan rekor tersebut. Sebanyak 1.471 ibu menyusui ikut kegiatan tersebut di GOR Mahesa Jenar.
6. Menari Tari Turi-Turi Putih
Pada 5 Mei 2016 sejumlah 8.565 anak usia dini menari massal Turi-turi Putih di Stadion Goentoer Darjono Purbalingga. Rekor ini merupakan catatan rekor MURI ke-7421. Tarian tersebut merupakan tarian khas Purbalingga.(Baca juga : Knalpot dan Sanggul Raksasa terbesar di Dunia)
7. Buruh Memakai Kebaya di Hari Kartini
Pada peringatan Hari Kartini, 21 April 2016, Purbalingga kembali mencatatkan rekor MURI dengan tajuk pemakaian kebaya terbanyak oleh buruh. Buruh yang ikut dalam kegiatan tersebut mencapai 12.956 orang dari empat pabrik rambut palsu.Eksekutuf Manager MuRI, Sri Widayati mengatakan, rekor yang terciptakan kali ini merupakan rekor dunia untuk kategori pekerja wanita terbanyak yang tetap melakukan aktifitasnya saat mengenakan kebaya.
8. Perayaan Ulang Tahun Terbanyak
Selain mencatatkan diri sebagai pasangan kepala daerah berulang tahun sama, di hari yang sama juga tercatat rekor baru yakni perayaan ulang tahun terbanyak. Aksi ini diikuti oleh 3.202 orang dengan tanggal lahir 11 April."Perayaan ini baru pertama di MURI. Kami mencatatnya sebagai rekor perayaan ulang tahun bertanggal lahir sama dengan jumlah terbanyak yakni 3202 orang, sehingga menciptakan rekor baru," kata Sri Widayati dari pihak MURI.
9. Kepala Daerah dengan Tanggal Ulang Tahun Sama
Tasdi-Tiwi merupakan pasangan kepala daerah yang memiliki tanggal lahir sama yakni, 11 April. Atas kesamaan itulah, MURI mencatatkan mereka sebagai pasangan kepala daerah dengan tanggal dan bulan lahir yang sama.Manager Eksekutif MURI, Sri Widayati mengatakan, Tasdi-Tiwi merupakan pasangan kepala daerah yang bertanggal lahir sama dan belum ada di MURI. "Ini menjadi rekor MURI yang ke-7381," ujar dia.
0 comments:
Post a Comment